Di suatu sekolah terfavorit di Jakarta
yaitu SMK Bhakti 57. Terdapat seorang siswi bernama Alya yang baru duduk
dibangku kelas satu. Dia adalah siswi yang sederhana, pintar, ramah, baik,
santun dan lugu. Namun karena keluguannya itu ada sekumpulan anak yang
menjadikannya sebagai seorang budak. Berikut ini kisahnya.
(di
sekolah)
Vano:” eh guys, mana
sih alya. Hari gini belom dateng juga”?(melihat jam tangan)
Lala:”iya..mana sih
tu anak? Lima menit lagi kan udah bel masuk”.
Eva:
“heah..tauu.(kipasan)pr-pr kita kan sama dia.La coba deh lo telpon dia.”
Lala:”okee”..(menelpon)
Vano:”gimana?”
Lala:”gak diangkat
va,no.”(mencoba menelpon lagi)
Eva:”iihh,,kemana
sih tu anak.”
Akhirnya Alya datang dan langsung menghampiri mereka bertiga.
Vano:”aaahhhhh..no
dia no si Alya.”(menujuk kearah Alya)
Eva:”heh..what time
is it?..ngapain aja sih lo?jam segini baru dateng.”
Lala:”tau..mana
telpon gue gak diangkat lagi, songong ya lo sekarang?”
Alya:”(masih
terengah-engah)”maaf yah tadi aku kena macet. Jadi..”(terpotong dengan bel
masuk)
Vano:”aaahhhh..udah-udah,
mana sini pr kita. Dah masuk tuh.”
Alya:”iya-iya
sebentar..”(mengambil di tas)
Eva,
Lala:”cepetan.!!Lama..!!”
Alya:(menyerahkan buku
pr )ini pr kalian.”
Tanpa mengucap terima kasih mereka langsung pergi kekelas
meninggalkan Alya. Lalu Alya menyusul mereka ke kelas dengan berlari. Kemudian
mereka semua mulai belajar, sampai pada bel istirahat berbunyi. Semua
siswa-siswi pada berlarian keluar kelas.
Begitu pun dengan Alya yang langsung menuju tempat favoritnya di halaman
belakang sekolah dengan membawa kotak makannya. Disana Alya memergoki
Sekumpulan anak kelas 3 yang sedang minum-minuman keras yang salah satu dari
mereka ada yang menjadi tambatan hati Alya,yaitu yang bernama Marko.
(di
halaman belakang sekolah)
Alya:(terkejut)”astagfirullah..(tempat
makannya terjatuh)pada ngapain kalian?”kak Marko(pelan),(sambil memerhatikan
botol-botol yang ada dihadapan mereka)
Semua:(melihat ke
alya dengan sinis)
Dea:”heeehhh..apa-apaan
loh? (panik)Wah gimana nih kita? Tar tu anak ngadu lagi sama guru.”
Marko:”lo jangan
macem-macem yah,cukup tau aja loh tentang ini. Awas aja lo ngadu.”
Hans:”iya..bisa
abis lo sama kita.
Alya:(gemetar)
ya..tapi kan ada larangan untuk minum-minum bagi para siswa,apalagi di sekolah.
Ini gak mungkin aku biarin.
Jeni:”hello..omongan lo sok tau banget. Baru kelas satu aja belagu
lo.
Marko;”heh..jangan macem-mecem deh lo.”(berdiri)
Alya:”kalian gak bisa dibiarin, ini bisa mencoreng nama baik
sekolah kita. Aku harus laporin ini.”(berlari)
Hans:”woy..mau
kemana lo?”(berdiri)
Dea,
Jeni:”hehh…”(berdiri)
Marko:”shiitt…”(langsung
mengejar Alya)
Alya:(tertangkap)”
akhh…,,lepasin..lepasin aku..lepasin”(mencoba berontak)
Marko:’mau kemana
lo?ayo ikut gue?(menarik alya)
Hans,Jeni:”hahaha..”
Dea:(tersenyum)”mampuss
lo.”
Hans:”ko, kita bawa
dia ke gudang aja.”
Jeni:”iya..kita
kurung dia di gudang.”
Dea:”hmm..thats
right.haha..”
Alya:”apa (kaget)..aku
gak mau ke gudang,lepasiin..lepasin aku.(berontak)
Marko:”diemm lo.
Ehh, lo sendiri kan yang cari masalah sama kita.
Jeni:”sok banget
lagi lo, pake mau laporin kita.”
Alya:”lepasiiin
aku, aku gak akan laporin kalian keguru kok.”(memelas)
Dea;”oh
ya..?heh..emangnya kita bego bisa lo kibulin.”
Hans:”udah ko,bawa
aja dia ke gudang.”
Marko:”heh,cewe
sok. Ayo ikut gue.”
Alya;”lepasiinn,,aku
serius..aku janji gak bakal laporin.
Marko:”diem lo.”(menarik
alya)
Alya:”auu…(kesakitan)
Dea:”jen ayo
cepetan masukin botol-botol ini ke tas.”
Jeni:” hans bantuin
gue donk”(memasukan botol ke tas)
Hans:”iya-iya..”(membantu
dea dan Jeni)
(tiba
di Gudang)
Marko:”diem-diem lo
disini.”(mendorong alya)
Alya:”auuu(terjatuh),,
Tiba-tiba terdengar bel masuk yang
mengagetkan mereka.”teeeeeeeettttttt.”
Dea:”eh..udah bel
masuk tuh.”
Alya:”kalian gak
mungkin ninggalin aku disini kan?”
Jeni:”certainly. Lo
bakal kita tingalin disini.”
Alya:”tapi kan, aku
harus masuk kelas. Sekarang ada praktek. Dan itu penting banget buat nilai aku.
Hans:”heh..emanngnya
kita peduli.”
Marko:(menarik
nafas)”sempet-sempetnya ya lo mikirin nilai.(menggelengkan kepala)
Dea: udah yuk, gue
gak mau kita telat masuk kelas.
Marko:”ayo cabut.”(keluar
gudang dan menguncinya)
Alya:”heh..tunggu..aku
gak mau ditinggal disini..kak Marko..(menggedor pintu)
Hans:”haha..byee..”
Jeni:”selamat
nge-date sama tikus end kecoa yah..”
Dea,jeni:”hahaha..”
Alya:”heh..tunggu..keluarin
aku dari sini…hey…”(panik)
(terdiam)“kenapa Kak Marko kaya gitu
yah,aku kira selama ini dia cowo baik-baik.huhh”
Mereka langsung mengunci pintu gudang
dan pergi meninggalkan Alya sendiri disana. Alya sangat ketakutan karena
digudang itu sangat gelap dan banyak dihuni oleh para tikus dan kecoa. Alya
hanya dapat memanjatkan doa, agar ada seseorang yang membukakan pintu gudang
ini untuknya. Dan doa itu terkabul. Ada dua orang laki-laki yang membuka pintu
gudang.
Aby:”jod, kaga ada
yang ngintilin kita kan?(membawa kantongan plastic)
Jody:”tenang coy,
kita aman.”
Aby:(membuka pintu
gudang)buset dah ni kunci susah bener. Ngajakin ribut ni kunci.”
Jody:”etdah ya,
kunci mau diajak ribut. Mana bisa,tulul. Sini gua aja yang buka akh,(membuka
pintu gudang)
Aby:” lah emang bener susah.”
Jody:(pintu
berhasil dibuka)”yeeh..bisa kan. Betingkah aja sih lu. Kebanyakan dosa sih.”
Alya:(melirik
kearah pintu)”Alhamdulillah,,(berdiri)makasih ya kalian dah bukain pintunya.”
Aby:”lah,napa ada
orang dimari?(terkejut)
Jody:”heh..betingkah
aja lu,ngapain disini. Dewek-dewekan lagi.
Alya:”tadi aku
dikunciin digudang ini. Sama kak Marko dan temen-temennya.”
Jody,aby:(saling
memandang bingung)
Alya:”sekali lagi
makasih yah,makasih banget udah bukain pintu gudang ini.”
Tiba-tiba terdengar suara anak-anak
yang sedang menuju halaman belakang sekolah dengan melewati gudang. Aby dan
Jody pun terkejut, karena mereka ingin menyembunyikan sabu-sabu yang ada
dikantong plastic yang di bawa aby. Mereka pun langsung menaruh kantong plastic
itu dan membiarkannya bersama Alya. Dan langsung pergi meninggalkan gudang.
Aby:”eh..ayo kita
cabut.”(menaruh kantong plastik)
Jody;”ayo,diburu-diburu..”(berlari)
Alya:”hey, kalian
mau kemana?”(melihat kekantong plastic yang tadi mereka tinggalkan)
Ini apa sih?(melihat
isi kantong itu)ya.ampun, ini kan..(terkejut) e…eh”(langsung keluar gudang)
Kebetulan di halaman belakang terdapat
beberapa anak-anak yang sedang mendapatkan pengarahan dari bu Mira. Alya
langsung menghampiri bu Mira dan menunjukkan apa yang dia dapatkan tadi didalam
kantong plastic.
(diluar
gudang di halaman belakang sekolah)
Alya:”bu
mira”(menghampiri)
Bu Mira:”Alya, ada
apa?”
Alya:”ibu, tadi ada
dua anak laki-laki yang menaruh ini
digudang, Ini bu.(menyerahkan)
Bu Mira:”apa
ini?(penasaran dan langsung melihat isinya),,astagfirullah alazim. Ini kan
sabu-sabu al, ya ampun.. anak-anak itu kok bisa bawa beginian kesekolah sih?keterlaluan.”(Heran)
Alya;(hanya diam)
Bu Mira:”kepala
sekolah harus tau tentang ini. Kamu masih inget orangnya al?
Alya:”iya ibu,saya
masih inget dua orang itu.”
Bu Mira:”yaudah ayo
kita keruang kepala sekolah.”
Sifa:”Alya.”(memanggil)
Alya:(menoleh
kearah Sifa)”Sifa..ibu Mira duluan aja deh,nanti saya ngusul ibu.(menghampiri
sifa)
Bu
Mira:”yaudah..cepet ya kamu ngusul ibu”
Alya:”iiya bu.”
Sifa:”Al, kok kamu
gak masuk kelas sih? Kamu kemana aja?tadi kan praktek.”
Alya:”ya ampun
sifa, aku tadi terjebak masalah. Nah yang tadi udah kelar ada lagi yang sekarang.”
Sifa:”masalah,?emangnya
kamu kena masalah apa al?”(penasaran)
Alya:”ya ampun fa,tadi
aku mergokin kak Marko dan temen-temennya lagi minum-minuman keras. Trus tadi
ada dua anak yang naro sabu-sabu digudang.”
Sifa:”apa kak Marko..?
kok bisa sih..?(terkejut)
Alya:”iya..aku juga
gak nyangka banget kalo kak Marko kaya gitu.”
Sifa:”ya ampun,(heran).Ehh..
udah berapa menit aku disini.?aku harus kembali kekelas al.”
Alya:”oiya, aku juga
harus nyusul bu Mira. Sifa, Tolong bilangin kalo aku dipanggil bu Mira
diruangan kepala sekolah ya fa.”
Sifa:”iya al nanti aku bilangin, hati-hati ya
al.”(pergi)
Alya:”iya.”
Alya berjalan menuju gedung depan
sekolah, tiba-tiba Marko dan teman-temannya menghadang jalan Alya. Dan ternyata
dua laki-laki yang menaruh sabu-sabu itu berkawan dengan mereka. Alya sangat
sangat panic ketakutan dan dia tidak bisa lari dari mereka dikarnakan mereka
mengepung Alya.
(disudut Belakang sebelum gedung depan Sekolah)
Dea,Jeni;”mau
kemana lo??(memasang muka sinis)
Alya:”aa..ak.akku..”(gemetar
)
Aby:”heh..Lu ngadu
kan ke bu Mira?”
Alya:(Hanya diam)
Jody:”betingkah aja
lu, mo jadi wonder women .?
Dea:”heh..lo punya
nyawa berapa sih? sampe-sampe lo berani ngadu sama bu Mira.”
Alya:”kalian tau
dari mana aku bilang ke Bu Mira?”
Marko;”Hans, dari
tadi dia mata-matain lo. Pas lo keluar dari gudang.”
Alya:”hah..(kaget)
Hans:”yup,, Berani
banget ya lo?
Jeni:”hmm..enaknya
kita apain ya dia,?
Aby:”eh..telanjangin
aja ni anak.hhaa”
Jody:”huh dasar lu
by, omesh?”
Dea,jeni:”hahaha..”
Aby:”apaan tuh
omesh, asing tu kata dikuping gua?”
Hans:”otak mesum
monyong.”hahaha
Aby:”akhh..Ketek lu.”
Marko:”yaudah kita
bawa dia ke gudang lagi aja,(memegang tangan Alya)
Alya:”au…”(kesakitan)
lepasin aku…aku gak mau..(terpotong)
Marko:(menampar
alya)
Alya:”akhh(kesakitan)
Dea,jeni,Hans,aby,jody:(terkejut
melihat Marko menampar Alya)”auu..uhh”
Aby:”gilaa si
marko..sadis juga yah sama cewe.”
Hans:”sssttt…berisik
u by.”
Hati Alya sangat hancur
berkeping-keping setelah tertampar oleh tangan Marko tambatan hatinya itu.
Kemudian semua berjalan menuju kegudang. Dan disini masalah besar terjadi.
Marko memukul pundak alya dengan besi panjang. Tak ada niat untuk Marko
membunuh Alya, ia hanya menginginkan Alya pingsan tetapi Marko malah mengakhiri
hidup Alya dengan disaksikan oleh semua temanya itu. Namun mereka tidak sadar
bahwa pintu gudang sedikit terbuka, kebetulan Sifa melewati gudang itu. Dan dia
melihat kejadian tersebut. Dia sangat terkejut dan berlari ke kelas.
(di
gudang)
Jeni:”marko(kaget)…lo
bunuh dia?”
Dea:”Ko, lo udah
ngabisin nyawa orang ko.?
Marko:”akhh..gue
gak niat untuk bunuh dia, gue Cuma…(melempar besi tersebut)
Hans:”waduhh,,gaswat
nih urusannya nyawa.”
Jody:”eh..gimana
tuh cewe.”
Aby:”yahhh,,parahh
lu ko.?”anak orang belom kawin dah lu matiin aja.”
Marko:(memeriksa
Alya)”eh…bangun lo..bangun, lo Cuma pingsan doank kan?(berteriak panik)
Dea:”(menghampiri
Marko)dia udah bener-bener mati ko.”
Jeni:”trus gimana
donk, gak mungkin kan kita bawa dia kerumah sakit?
Aby:”aduh begimana
itu?”(bertanya pada jody)
Jody:”manaketek..”
Hans:”jalan
satu-satunya kita umpetin ni mayat “
Marko:”hah..(terkejut)umpetin
dimana hans?
Dea,Jeni:”hah,
umpetin?”
Hans:”tuh,dipojokan.kan
banyak kardus-kardus gede tuh..kita tumpuk disitu aja.
Jody:”lah emang gak
bakal ketauan tuh?”
Dea:”iiya,, tar klo
ada yang tau gimana?
Jeni:”eh,,(jeda)ini
gudang kita doank yang berani kesini. Anak-anak yang lain kan pada gak berani
kesini.”
Aby:”iye..ye..betul
juga tuh kata Jeni.”
Marko:”yaudah
bantuin gue gotong ni cewe, Hans.
Marko dan Hans menggotong mayat Alya
dan menaruhnya di pojokan dengan ditutupi kardus-kardus besar. Kemudian mereka
segera meninggalkan mayat Alya digudang, mereka mengunci gudang itu agar tidak
ada yang tau soal kematian alya. Disisi lain Sifa yang tadi melihat kejadian
itu merasa sangat ketakutan dan dia tidak berani menguak semua itu dikarnakan
dia takut apa yang terjadi dengan Alya, akan terjadi padanya. Tiga hari telah
berlalu, Kematian alya masih belum terkuak, semua orang disekolah tidak tahu
apa yang terjadi dengan Alya. Karena Dea dan Jeni membuat surat dengan keterangan
sakit beratas namakan Alya, jadi mereka semua mengira Alya sakit. Kecuali Sifa
yang tau mengenai ini,sayangnya Sifa hanya diam membisu. Ini adalah
denting-denting malam menegangkan tentang arwah alya yang tak tenang.
(Diperjalan
pulang dari rumah Marko)
Aby;”akhh..betingkah
aja ni hans, masa kita kaga boleh nebeng pulang ama dia si, giliran si dea ama
Jeni ajah boleh. Begini dah ni jadinya. Walking-walking.”
Jody:”emang..betingkah
aja tuh hans. Belom pernah gua beri tu anak.hueh.. pegel ni kaki gua.
Alya:”istirahat
dululah,kalau kalian cape. hihihihi”(tertawa)
Aby:”bujuk, sapa
yang ngomong entuh?(melihat sekeliling)
Jody:”tau..siapa
ye,,perasaan kaga ada orang dah. Pan enih dah jam 12 by. Kita doank ini
dimari.”
Aby:”ih..bulu kuduk
gua pada naek lage.(memegang leher belakang)
Jody:”ihh..merinding
disco nih gua.(memeluk diri)
Alya;(Menampakkan
diri didepan mereka) kenapa kalian tinggalkan aku digudang sendirian?
Jody,aby:”aaaaaaa…..(berteriak)hanhannhantuuu…(gemetar)
Alya:”aku begini
kan gara-gara kalian, dan aku ingin kalian merasakan apa yang aku
rasakan.hihihii (menyekik aby dan Jody)
Aby,Jody:”akhhhhh….”(tergeletak
)
Aby dan Jody mati ditangan Alya.
Mereka mati dengan tercekik, dan mayat mereka berdua masih tergeletak di jalan.
Disisi lain Hans, dea,dan Jeni yang ingin pulang kerumah masing-masing sehabis
dari rumah Marko tidak langsung pulang, tetapi mereka hendak ke rumah Jeni
sebentar.
(di
teras rumah Jeni)
Hans:”Jen, bonyok
lu dah pada tidur?”
Jeni:”haha..bonyok gue
kemaren tugas lagi ke Kalimantan. Jadi seminggu ini gue bebas.
Dea:”asyikk..bisa
bikin party kita disini, gue nginep sini ya jen.
Jeni:”oke de.”
Hans:”gua juga
nginep dirumah lo ya jen?”
Jeni:”ye..lo mah
gak boleh hans.”
Dea:”tau
lo..ikut-ikutan aja. Kalo ama marko boleh deh.?(sedikit memanja)
Jeni:”hmm..itu mah
emang mau lo de.”
Dea:”hahaha..”
Alya:”hihihihihi”(tertawa)
Hans:”ih..lebay
banget sih lo de, ketawa ampe kaya gitu. Bikin ue merinding aja.”
Dea:”paan sih lo,
ketawa gue biasa aja akh..kaga ada serem-seremnya.”
Jeni:”tau lo hans,
serem dari hongkong.”
Hans:”ihh,,masa
sih. Kaya…suara.kunti(pelan)
Alya:”hihihhhi”(tampak
diujung sudut teras)
Hans:”tuhh..ada
yang ketawa.”
Jeni:”iihh…sapa
yang ketawa tuh,,
Dea:”hmm..mulut gue
udah mingkem nih..bukan gue yang ketawa.”
Bertiga:”trus…..siapa
donk”?(saling memandang)
Alya:”aku..hihihihi”
Jeni,Dea:”aakkkkhhhh..(saling
memeluk)
Hans:(matanya
tertuju ke ujung sudut teras)..se..se..seeetann(menunjuk dan langsung pingsan dan
kebetulan palanya terbentur sebuah batu besar)
Jeni:”de,gue takut
de.”
Dea:”sama gue
juga.”(makin erat memeluk)
Alya:”kalian ingat
perempuan yang kalian tinggal di gudang?
Dea:”hmm..itu..itu..lo?
Alya;”betul
sekali,hihihi.. dan kalian tau kesalahan kalian?
Jeni:”hmm.. lo
gentyangan gara-gara kita taro di gudang kan..?
Alya:”iya,,dan
sekarang kalian harus membayarnya..hihihi”
Dea:”aduhhh…maafin
kita donk”
Jeni:”iiaa,,maafin
kita.”
Dea:”kita kan gak
bunuh lo, yang bunuh lo kan marko. Bukan kita.
Alya:”tapi kalian
terlibat dengan itu. Jadi selamat tinggal.hihihihi”
Jeni.Dea:”akhhh…..
Hans mati terbentur batu besar saat
melihat sosok Alya nampak diujung sudut teras rumah Jeni ,lalu dengan Jeni dan
Dea mereka mati karena tercekik oleh tangan Alya. Dengan begitu Alya belum
merasa puas karena dia belum membalaskan dendamnya terhadap Marko. Diruang tamu,
Marko sedang tidur diatas sofa. Suasana yang sejuk berubah menjadi sangat dingin dan membuat bulu kuduk
Marko merinding. Marko terbangun dalam tidurnya. Tiba-tiba dia melihat sesosok
wanita bebusana seragam putih abu-abu berada tepat didepannya.
(diruang
tamu)
Marko:”huaa..dingin
banget sih.(bangun dan membuka mata)”hahh..(terkejut)
ALya:”kenapa Kak
Marko membunuhku?.”
Marko:”lo..e..e..gue
gak sengaja ngebunuh lo. Tadinya gue Cuma mau bikin lo
pingsan.”(tertatah-tatah)
Alya:”mengapa harus
Kak Marko yang membunuhku? Aku kan cinta Kak Marko.”
(Jeda)Tapi, kak
Marko harus mati..(mengangkat sebuah besi)bye Kak Marko..hihihihi”
Marko:”hahh…lo..jangan..jangan..akkkhhhh…(tertancap
besi diperutnya)
Mungkin kalian berfikir cerita ini
telah habis, sayangnya tidak. Walau Marko dan kawan-kawannya telah mati
ditangan Alya. Tetapi alya belum puas. Dia ingin menemui temannya sifa. Dan dia
ingin meminta untuk menguak kematiannya. Alya menghampiri Sifa yang sedang
terlelap tidur. Suasana mulai berbeda. Dan Sifa dapat merasakannya hingga dia
terbangun dari mimpinya.
(di
kamar Sifa)
Alya:”Sifa..”
Sifa:(bangun),
astagfirullah alazim alya?(menutup mulut dengan tangan)
Alya:”Sifa, kenapa
kamu tidak menguak kematianku? Aku mati tidak tenang sifa, jasadku masih ada
dalam gudang yang terkunci.”
Sifa:”ya ampun
alya, maafin aku. Aku takut mereka semua membunuh aku juga kalau ketauan aku
menguak kematian kamu.(menangis)
Alya:”mereka semua sudah
mati ditanganku sifa..aku minta tolong kamu urus jasadku sifa.”
Sifa:”hahh..mereka
sudah mati(terkejut)iya..iya..aku akan urus jasadmu alya. Kamu harus pergi
kealammu sekarang. Dan maafkan aku alya atas semuanya.”
Alya:”baikk..aku
akan pergi.. hihihiihi.
Alya pun pergi, sifa masih merinding
karena barusan dia berhadapan dengan arwah alya yang tidak tenang. Dia langsung
menuju kamar mandi untuk berwudhu dan segera mendirikan shalat untuk
memanjatkan doa untuk alya.
(dalam doa)
Sifa:(menadahkan kan
kedua tangan)”ya Allah, ya Tuhanku. Berikanlah ketenangan kepada arwah alya,
ampunilah dosanya, terimalah dia disisimu ya Allah. Dan juga ampunilah dosa
mereka yang telah membunuh Alya ya Allah. serta Tempatkanlah selalu aku didalam
lindunganmu Ya Allah. Amin-amin yarobbal alamin.(mengusap muka)
Selesai shalat, Sifa merasakan
ketenangan dalam hatinya dia dapat tidur kembali agar esok bangun pagi dan
dapat segera menguak kematian Alya. Paginya Sifa menceritakan semua kejadian
yang dia lihat dan tadi malam dia alami. Dan semuanya mengubur mayat Alya
selayaknya manusia yang meninggal. Setelah semua terselesaikan, arwah Alya
sudah tidak gentayangan lagi dan telah tenang di alamnya.”Terimakasih
semua,”ucap Alya disana. Tentu cerita ini mempunyai amanat yang harus
disampaikan. Janganlah engkau menyalahgunakan keluguan orang dengan
memperbudaknya. Dan janganlah engkau gegabah dalam mengadapi suatu persoalan.
Disini digambarkan bahwa sekolah ini sekolah yang favorit. Tetapi apa dengan
namanya yang bagus, siswa-siswinya juga baik-baik. Dengan begitu tolong untuk
para guru untuk lebih peduli dengan siswa-siswinya apalagi sekarang lagi
masa-masanya pergaulan menyimpang. Serta kita harus bertanggung jawab jika
telah melakukan suatu hal. Maaf bila ada kesamaan nama, dan bahasa yang kurang
baik. Sifat teater ini hanya menghibur dan menampilkan karakter sesuai peran.
Dan saya ucapkan terimakasih atas semua perhatiannya.
_*o0o*_